Rabu, 14 April 2010

PEMIMPIN YANG BAIK

Menjadi pemimpin yang baik, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para khalifah yang menggantikannya, ajaran Islam telah menetapkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang akan menjadi pemimpin. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.

a) Kuat akidahnya
Kekuatan akidah menjadi syarat bagi seorang pemimpin, mengingat kekuatan akidah itulah yang akan sangat menentukan perilaku kepemimpinannya (leadership behaviour). Dasar disyaratkannya kekuatan akidah ini adalah frman Allah SWT:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu angkat jadi pemimpinmu orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang yang kafir" (Q.S. AI-Maidah: 57)

b) Adil dan jujur
Sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT:
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang¬orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali ke¬bencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu ke jakan. (Q.S. AI¬ Maidah: 8)

Dalam ayat lain diungkap sebagai berikut.
"Sesungguhnya Allah mewajibkan kamu memberikan/ menyampakkan amanat kepada ahlinya, dan bila kalian menghukumi di antara manusia hukumilah dengan cara yang adil" (Q.S. An-Nisa: 58)

c) Mencintai dan mengutamakan kepentingan rakyat dari pada kepentingan golongan
Syarat ini dipandang cukup penting, mengingat jabatan kepemimpinan secara inheren merupakan konsekuensi langsung dari adanya rakyat. Bagaimana mungkin seorang pemimpin mengabaikan kepentingan rakyat, padahal kepemimpinannya itu berasal dari rakyat yang dipimpinnya. Dalam hal ini Rasulullah SAW menegaskan:
"Sebaik-baik pemimpin adalah orang-orang yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian. Mereka mendo'akan kalian dan kalian juga mendoakan mereka. Dan seburuk-buruk pimpinan kalian adalah orang yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian, mereka kalian kutuk dan mereka pun mengutuk kalian" (H.R. Muslim)

d) Mampu menumbuhkan kerjasama dan solidaritas sesama umat
Keberhasilan dan kemajuan suatu masyarakat ditentukan oleh solidaritas sosial dan jalinan kerjasama di antara anggota masyarakat. Mereka saling membantu dan saling menolong untuk mencapai kebajikan dan bukan saling bantu dan saling menolong untuk membuat kerusakan dan permusuhan. Allah SWT berfirman:
"Dan saling tolong-menolonglah kafian dalam menge jakan kebajikan dan takwa dan janganlah kalian tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan" (Q.S. Al-Maidah: 2)

e) Bersikap terbuka dan sanggup mendengarkan pendapat dan ide orang lain
Sikap terbuka dan sanggup menerima gagasan dan ide orang lain disyaratkan kepada setiap pemimpin, mengingat kemampuan manusia sebagai makhluk sangat terbatas. Itulah sebabnya, untuk mencari dan menemukan kebenaran diperlukan adanya dialog yang intensif. Hanya seorang pemimpin otoriterlah yang tidak mau menerima gagasan, pendapat dan ide orang lain. Allah SWT berfirman:
"Orang-orang yang mendengarkan perkataan orang lain, kemudian mengikuti (pendapat) mana yang lebih baik, mereka itufah yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang¬orang yang mempunyai akal" (Q.S. Az-Zumar: 18).

f)Pemaaf dan memiliki jiwa toleransi yang tinggi
Firman Allah SWT:
`'Dan jika kamu memberikan hukuman, maka hukumlah dengan hukuman yang setimpal. Akan tetapi jika kamu bersabar kepada mereka, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar" (Q.S. An-Nahl: 126).
Ada memiliki masalah dengan tugas anda?

Apa salahnya jika anda mencoba peluang ini????....