Rabu, 14 April 2010

PETUNJUK MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK

Petunjuk Menjadi Pemimpin yang Baik
Untuk menjadi pemimpin yang baik, di samping harus ter¬penuhi syarat-syarat di atas, juga harus rnemperhatikan pedoman¬ pedoman berikut ini.


a) Menjunjung tinggi prinsip musyawarah
Dalam sejarah Islam, prinsip musyawarah telah digunakan oleh Nabi, para sahabat serta para khalifah yang menggantikannya. Mereka menjunjung tinggi prinsip musyawarah dalam me¬nyelesaikan berbagai permasalahan sosial, politik, pertahanan, dan keamanan. Allah SWT menegaskan:
"Dan urusan-urusan mereka (diselenggarakan) dengan musyawarah di antara mereka'' (Q.S. Asy-Syura: 38)
"Bermusyawarahlah kamu dalam, menyelesaikan urusanmu" (Q.S. Ali Imran:159).

b) Membuat kebijaksanaan dan perintah yang baik dan benar
Seorang pemimpin dalam menyelenggarakan kepemimp¬inannya, sudah semestinya membuat berbagai kebijakan untuk mencapai kemajuan dan perkembangan masyarakatnya, melalui cara-cara yang benar dan tidak mengarahkan masyarakatnya untuk maksiat dan durhaka kepada Allah SWT.
Meskipun semua masyarakat harus taat kepada pemimpin, sebagaimana firman Allah:
Ta'atilah Allah dan taatilah rasuf dan ulil amri di antara kamu (An-Nisaa : 59)
Namun hanya kebijaksanaan yang tidak bertentangan dengan syari'atlah yang wajib ditaati dan diikuti oleh masyarakatnya.
"Dan tidak (boleh) taat dalam (hal-hal yang menjurus kepada) maksiat kepada Allah. Sesungguhnya taat (diwajibkan) atas (hal-¬hal yang) ma'ruf " (H.R. Ahmad).

c) Memiliki pengetahuan yang memadai
Seorang pemimpin semestinya memiliki pengetahuan dan keahlian dalam masalah kepemimpinan. Sebab jika seorang pemimpin tidak mengetahui seluk-beluk kepemimpinan, maka kehancuranlah yang akan didapatnya. Hal ini ditegaskan Rasulullah SAW:
Jika satu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya" (H.R. Al-Bukhari)

d) Ikhlas
Dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan, seorang pemimpin semestinya berkerja semata-mata untuk mencari ridla Allah SWT dan bersikap ikhlas. Sikap ridla dan ikhlas inilah yang akan membuat segala macam pekerjaannya tidak membebaninya. Adanya pujian, sanjungan atau cercaan dan makian tidak seharusnya memp2ngaruhi semangat kerjanya. Dalam kaitan ini Allah berfirman:
"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah me¬mutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-¬hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka" (Q.S. AI-Hijr: 39¬40).

e) Bertanggung jawab
Seorang pemimpin semestinya akan menerima risiko apapun yang akan ditanggungnya. (tulah jiwa pemimpin yang bertanggung jawab. Seorang pemimpin yang baik, akan merasa bertanggung jawab apabila bawahannya ternyata bertindak salah.
Prinsip pertanggungjawaban (mas'uliyyah) dalam ajaran Islam sangat ditonjolkan, karena segala amal dan perbuatan kita, sekecil apapun akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SVJT: Sabda Rasulullah SAW:
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan diminta pertanggungjawaban kepemimpinannya" (H. R. Bukhari)

f) Tidak berlaku boros dan melampaui batas
Allah berfirman:
"Dan janganlah kamu mematuhi pemimpin yang melampaui batas, yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan" (Q.S. Asy-Syu'ara: 151-152).

Ada memiliki masalah dengan tugas anda?

Apa salahnya jika anda mencoba peluang ini????....