Rabu, 20 Februari 2008

PERAN ORANG TUA

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK

Peran orang tua dalam keluarga tidak ringan seperti apa yang dihayalkan, begitu berat beban orang tua dalam menjalankan roda keluarga. Beban tersebut harus dipikul bersama kedua orang tua. Yang paling berat bagaiamana nanti dalam mendidik anak.
Anak adalah amanat ilahi. Maka dari itu apa peran orang tua dalam mendidik anak.
1. Pembinaan Akidah
Allah SWT berfiman, dan ingatlah ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka.
Sebagaimana diungkap dalam al Quran surat Al Arof ayat 172 yang artinya :
“Bukanlah aku ini tuhanmu? Mereka menjawab “betul ( Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi (Kami lakukan yang demikianitu) arag dari hari kiamat kamu tidak mengatakan : “Sesungguhnya kami (abni adam) adalah orang0orang yang lemah terhadap ini (Keesaan Tuhan)”. Atau agar kamu tidak mengatakan; “Sesungguhnya orang tuan orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu? Dan demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat ini agar mereka kembali (kepada kebenaran)
Akidah Islam memiliki enam aspek yaitu keimanan kepada Allah, pada para malikatnya , pada kitab-kitabNya, Iman kepada para rosulnya, pada hari akhir, dominan kepada ketentuan yang telah dikehendakinya. Apakah itu takdir baik atau buruk. Dan seluruh aspek ini merupakan hal yang gaib, kita tidak mampu menangkapnya dengan pancaindera kita.
Hal ini yang tampaknya membingungkan kita bagaimana cara menjelaskannya pada anak. Dengan cara apa kita bisa menanamkan enam aspek keimanan tersebut padanya. Dan bagaimana akan bisa mengekspresikan keimana mereka. Namun apabila kita mencoba mempelajari proses kehidupan Rosululloh Saw.
Dengan segala yang telah beliau ajarkan, kita akanmemperoleh seluruh jawaban sebagai pertanyaan tadi. Kita akanmenemukan lima pola dasar pembinaan akidah seperti membacakan kalimat tahuhid pada anak, menanamkan kecintaanmereka pada Allah, pada Rosululloh Muhammad Swa. Mengajarkan Al-Quran danmenanamkan nili perjuangan serta pengorbanan pada mereka.

2. Pembinaan Ibadah
Pembinaan anak dalam beribadah dianggap sebagai penyempurna dari pembinaan akidah. Karena nilai ibadah yang didapat oleh anak akan dapat menambah keyakinan akan kebenaran ajarnya. Atau dalam istilah lain semakin tinggi nilai ibadah yang ia miliki, akan semakin tinggi pula keimanannya. Maka bentuk ibadah yang dilakukan anak bisa dikatakan sebagai cermin atau bukti nyata dari akidahnya
Apabila kita amati lebih dalam lagi arti ibadah di mata seorang manusia, akan kita temukannn bahwa ternyata bentuk pengabdian ini semata-mata merupakan fitrah setiap manusia yang dihadirkan oleh Allah. Ketika seorang hamba menghadapkan dirinya untuk memenuhi panggilan Allah Swt, serta mentaati perintah-Nya.
Oleh karena itu kewajiban orang tua atau pendidik adalah mengarahkan kembali fitrah pengabdian anak pada sang khalik yang telah tertanam sejak ditiupkannya ruh Allah pada ketika dia masih berada di dalam kandungan ibunya. Apabila fitrah tersebut dapat diarahkan dengan benar, anak akan terbentuk dengan memiliki akidah yang kukuh.
Bentuk pengabdian seorang hamba terhadap Tuhannya atau dalam istilah khusus, yaitu ibadah, memiliki pengaruh yang sangat menakjubkan dalam diri anak. Pada saat anak melakukan salah satu ibadah itu, ada dorongan kekuatan yang membuat dia merasa tenang dan tentram.
Terasa adanya ikatan batin antara dia dan sang Pencipta. Ibadah sholat misalnya, akan mendorong anak untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan nuraninya. Anak juga akan terlatih untuk bisa menahan dirinya dari nafsu amarah. Dari ibadah puasa, anak akan belajar dan dilatih untuk mengendalikan diri untuk tidak melampiaskan rasa lapar sebelumnya dengan secara rakus. Ketika anak bermunajat kepada Allah, akan dia rasakan pula arti kekhusyukan dalam pengabdiannya. Dan masih banyak lagi rahasia lain dari ibadah seorang hamba pada Tuhannya”

3. Pembinaan Akhlak
Perangai yang memang sudah ada pada masing-masing orang disebut watak. Dari keterangan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa watak adalah sesuatu yang memang sudah ada pada masing-masing orang, sedangkan akhlak adalah peringai atau sikap yang dapat dibina dan diciptakan dalam diri masing-masing pribadi.
Dengan demikian, yang dibutuhkan oleh anak adalah pembinaan akhlak. Dan untuk mewujudkannya tidaklah mudah, karena membutuhkan kerja keras serta kesabaran orang tua selaku pendidik. Dan arti sebuah pembinaan akhlak adalah usaha untuk menjadikan perangai dan sikap yang baik sebagai watak seorang anak.

4. Pembinaan Intelektual
Tidak ada dalam sejarah, suatu agama yang menganjurkan anak-anaknya untuk belajar atau menuntut ilmu. Seperti agama Islam dan tidak ada satu ide pemikiran pun yang matang tentang konsep pendidikan anak selain konsep yang telah Allah ajarkan pada Nabi dan Rosulnya dalam agama Islam dan ini sudah diakui dengan negara-negara non Islam.
Agama Islam memiliki peran yang cukup besar dan mengagumkan dalam menyodorkan sebuah konsep pendidikan, baik dalam bidang seni, hukum, politik, ilmu pengetahuan dan lain-lain dan kondisi sperti ini tidak begitu saja lahir dengan sendirinya.
Tidak disadari dengan kemauan keras umat Islam itu sendiri dalam menjalankan agamnya dengan benar dalam hal ini mencari pengetahuan dan mengajari mereka yang mebutuhkannya. Hal ini yang membedakan umat Islam dengan yang lainnya. Dimana kaum laki-laki dan perempuan dengan spontan menyambut ajakan nabi untuk mencari ilmu walaupun sampai ke negari Cina

Anda membutuhkan makalah tentang hal di atas? Emailkan saja ke alamat bilaramadani@gmail.com
e-one 10/ Feb-08 “Kajian islam”
Ada memiliki masalah dengan tugas anda?

Apa salahnya jika anda mencoba peluang ini????....