Sabtu, 14 Juni 2008

THINKING SKILLS

JENIS-JENIS KEMAMPUAN BERPIKIR (THINKING SKILLS)

Kemampuan berpikir (thinking skills) merupakan proses mental seseorang. Kemampuan tersebut meliputi: knowledge, dispositions, cognitive dan metacognitive operation (Cotton, K, 1991: 4).
Menurut de Bono (1979), terdapat empat tipe berpikir,yaitu:
1. Berpikir Alamiah (Natural Thinking)
Cara berpikir ini disebut sebagai berpikir sederhana, dangkal, bahkan primitif.
Secara umum berpikir alamiah beralih dari kesan yang satu ke kesan yang lain akibat pengaruh prasangka/tekanan atau cenderung bergerak dari gambaran klise yang satu ke gambaran klise yang lain. Klise ini merupakan pola yang dapat tersusun sebagai unit. Bila suatu saat alur pikiran ini bisa mencapai unit, maka terbentuk lagi pola klise yang sama tanpa variasi, modifikasi dan tanpa pembelokan. Berpikir alamiah menyebabkan timbulnya sifat absolut atau ekstrim. Secara singakat dapat dikatakan bahwa cara ini merupakan cara alamiah dalam berpikir, karena alurnya bersifat langsung atau segera. Dalam hal-hal tertentu berkhayal merupakan karikatur dari berpikir alamiah karena alurnya muncul begitu saja dari permukaan ingatan. Dalam berkhayal persdoalan muncul lebih dulu baru alurnya. Sedangkan dalam berpikir alamiah alur muncul lebih dahulu daripada persoalan. Namun dalam kedua tipe ini, butir-butir persoalan atau pola klise adalah penting daripada alur yang saling berhubungan.
Pada saat melamun mun gkjin saja daerah aktivasi dipilih sesuai dengan relevansi atau hubungan dengan pola operasi internal lainnya, seperti rasa takut. Pada tipe berpikir alamiah, persoalan akan muncul berurutan dalam sauatu urutan yang alamiah, persoalan akan muncul berurutan dalam suatu urutan yang alamiah meskipun meskipun mungkin penekanannya tidak alamiah. Jadi berpikir alamiah merupakan cara beroikir tingkah laku permukaan ingatan dalam menelusuri lekuk-lekuk permukaannya, sifatnya segera dan langsung, tetapi juga tidak luput dari kekeliruan.

2. Berpikir logik.
Berpikir logik menggunakan alur berpikir alamiah, tetapi dikendalikan oleh mekanisme mengenal dan memberikan label tanpa identitas. Terdapat dua pengendalian logik, yaitu:
a. menemukan alat yang sesuai untuk melabel objek non-identitas (istilah lain untuk kesalahan, ketidaksadfaran, atau perbedaan yang dapat dideteksi) dan semua jenis yang bersifat negatif;
b. latihan menggunakan alat untuk mengembangkan kepekaan dalam mengenal situasi.
Tanpa identitas adalah istilah lain untuk kesalahan, ketidakserasian, atau perbedaan yang dapat dideteksi. Ketidakserasian adalah pola aktivasi yang cenderung mencoba dan mengembangkan dua arah alur pada aat yang bersamaan. Berpikir logik memiliki kelebihan dalam mengendalikan dan mengefisienkan/memperhalus alur berpikir alamiah. Unit-unit yang digunakan dalam berpikir logik hampir sama dengan unit yang digunakan dalam berpikir alamiah. Berpikir logik lebih efektif dan lebih tinggi tingakatannya daripada berpikir alamiah.

3. Berpikir Matematik
Matematika berkaitan dengan simbol dan aturan. Segala sesuatu berlangsung sesuai aturan, demikian pula simbol-simbol akan diproses sesuai dengan aturan. Aturan dan teknik matematik telah disusun sebelumnya, sehingga informasi yang masuk harus mengikuti saluran yang telah dirangkai sebelumnya yang disebut algoritma. Suatu algoritma memiliki pola yang sudah mantap yang tidak diturunkan dari informasi yang ada, melainkan ia bertindak untuk mengendalikan informasi yang masuk. Algoritma dapat merupakan teknik matematika, tetapi dapat pula berupa pola kata atau pola lainnya.
Dalam bidang matematika, informasi bertindak sesuai dengan aturan bidang tersebut, sehingga kekeliruan atau keterbatasan pemrosesan informasi dapat dihindarkan. Oleh karena itu cara berpikir matematika sangat efektif dalam pemrosesan informasi. Sistem matematik lebih banyak diperalat oleh metoda kreatif ketimbang metoda analitik. Sebelum berpikir matematik dapat digunakan, ada unit awal di mana informasi harus dipilih dan kemudian diterjemahkan menjadi simbol-simbol. Keterbatasan berpikir matematik adalah kesulitan dalam menentukan unit awal, sehingga dapatlah dipahami mengapa cara berpikir ini kurang berhasil bila diterapkan pada manusia, dan hanya berhasil bila diterapkan pada benda.

4. Berpikir Lateral
Berpikir lateral berkenaan dengan pengisian atau konpensasi kekurangan yang ada pada ingatan sebagai alat pemroses informasi. Berpikir lateral merupakan suatu proses generatif yang merangkaikan informasi dari lingkungan. Cara berpikir lateral disebut proses generatif karena tidak mengganggu sampai lingkungan mengubah pola yang ada, tetapi mencari berbagai cara agar informasi dapat masuk bersama-sama. Jika salah satu cara itu ternyata berguna maka akan dipilih melalui proses seleksi. Untuk menimbulkan dampak generatif dari berpikir lateral dapat dilakukan dua cara berikut.
a. meniadakan, mengendalikan atau menunda proses-proses selektif dalam permukaan ingatan itu sendiri, dan juga meniadakan proses berpikir selektif;
b. melakukan rangkaian yang disengaja dan mengajarkan informasi yang mungkin tidak pernah terjadi.
Tujuan dari kedua proses ini adalah memungkinkan informasi itu terangkai dengan sendirinya dalam pola yang baru dan lebih baik seperti yang terjadi dalam insight.
Bloom, B (Cotton, K., 1991: 4), memberikan kategori berpikir dari konkret ke abstrak adalah pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). Analisis, sintesis, dan evaluasi termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher-order skill).
Cotton, K (1991: 4), kemampuan berpikir tediri dari dua kelompok, yaitu:
(1) creative thinking, memiliki karakteristik sebagai berikut: fluency (generating many ideas), flexibility (shifting perspective easily), oraginality (conceiving of something new), dan elaboration (building on other ideas).
(2) critical thinking (disebut juga logical thinking dan analytical thinking). Berpikir kritis ini penting untuk mengetahui keauntentikan, ketepatan dan nilai sesuatu. Critical thinking memiliki karakteristik berikut: (a) adanya kemampuan untuk memberikan berbagai alasan dan alternatif, tanggap/peka terhadap berbagai situasi dan perubahan berbagai pandangan.

Anda membutuhkan makalah tentang hal di atas? Emailkan saja ke alamat bilaramadani@gmail.com
e-one 14/08 Juni-08 “berfikir”


Ada memiliki masalah dengan tugas anda?

Apa salahnya jika anda mencoba peluang ini????....